Islam adalah agama yang syamil wal mutakamil, sempurna dan menyeluruh, permasalahan apapun ada dalam Dien ini.
Ini adalah cara Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memindahkan hujan :
أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ
وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ
يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَائِمًا فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ
السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا. قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ: اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ
اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا.
قَالَ أَنَسُ وَلَا وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلَا
قَزَعَةً وَلَا شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلَا دَارٍ.
قَالَ: فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا
تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ. قَالَ: وَاللَّهِ مَا
رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا.
Dari Syarik bin Abdillah
bin Abi Namir bahwa dia mendengar Anas bin Malik menceritakan:
“Ada seorang laki-laki
masuk ke dalam masjid pada hari Jumat dari pintu yang berhadapan dengan mimbar,
sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berdiri
menyampaikan khutbah. Orang itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam sambil berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, hewan ternak
telah binasa dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar
menurunkan hujan kepada kami!” Anas berkata, “Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: “ALLAHUMMASQINA,
ALLAHUMMASQINA, ALLAHUMMASQINA (Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah
kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan).”
Anas melanjutkan
kisahnya, “Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun awan baik yang
tebal maupun yang tipis. Juga tidak ada antara tempat kami dan bukit itu rumah
atau bangunan satupun.” Anas berkata, “Tiba-tiba dari bukit itu tampaklah awan
bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan itupun
menyebar dan hujan pun turun.” Anas melanjutkan, “Demi Allah, sungguh kami
tidak melihat matahari selama enam hari.”
ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ
الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ
يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ
الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا.
Anas berkata
selanjutnya, “Kemudian pada Jumat berikutnya, ada seorang lelaki lagi yang
masuk dari pintu yang sama sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sedang berdiri menyampaikan khutbahnya. Kemudian orang itu menghadap beliau
sambil berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan
jalan-jalanpun terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menahan
hujan!”
قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا
اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ
وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ. قَالَ: فَانْقَطَعَتْ وَخَرَجْنَا نَمْشِي
فِي الشَّمْسِ
Anas berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas mengangkat kedua tangannya
seraya berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan
membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah dia di atas bukit-bukit, gunung-gunung,
bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada
tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.” Anas berkata, “Maka hujan berhenti. Kami
lalu keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari.”
(HR. Al-Bukhari no. 1013
dan Muslim no. 897).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
SALAM CINTA
Tegakkan Tuhid Tinggalkan syirik
Muhammad Zunaidi
No comments:
Post a Comment